Sabtu, 12 Maret 2011

Fungsi Protein dalam Penurunan Berat Badan

        Obesitas sering dikaitkan dengan sindrom metabolisme, yaitu lima faktor yang terdiri dari tekanan darah tinggi, lingkar pinggang yang besar, gula darah, trigliserida yang meningkat (kolesterol tinggi) dan berkurangnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
Menurunkan berat badan merupakan salah satu langkah pertama untuk melindungi atau mengobati sindrom ini.
Para peneliti dari Universitas Ulm, Jerman, menemukan bahwa peningkatan protein pada pola makan akan mengurangi faktor-faktor resiko sindrom metabolise tersebut.
Penelitian melibatkan 110 orang obesitas dengan sindrom metabolisme yang secara acak dibagi ke dalam dua kelompok dan dijalankan selama satu tahun. Selama tiga bulan pertama fase penurunan berat badan, mereka yang tergabung dalam kelompok protein tinggi diinstruksikan untuk mengikuti menu diet dengan kandungan protein dua kali diet normal.
Mereka juga mengganti dua kali makan sehari dengan shake protein pengganti makanan yang diujicobakan dalam penelitian ini.  Kelompok lainnya diinstruksikan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah standar/normal dengan pola makan biasa, tidak mengkonsumsi shake protein sebagai pengganti makanan.
Semua peserta mengalami penurunan berat badan setelah satu tahun, tetapi mereka yang tergabung dalam kelompok tinggi protein mengalami penurunan lebih banyak, hampir 12,5 kilogram. Sementara kelompok asupan protein standar hanya sekitar 7 kilogram dengan penurunan lemak tubuh yang juga lebih tinggi disamping mempertahankan massa tubuh tanpa lemak.
Hasil yang lebih signifikan adalah penemuan diakhir penelitian bahwa 64% dari mereka yang tergabung dalam kelompok protein tinggi tak lagi masuk ke dalam kriteria penderita sindrom metabolism. Bandingkan dengan hanya 41% dari kelompok dengan jumlah asupan protein standar.
"Kami tahu bahwa penurunan atau menurunkan berat badan akan memperkecil faktor resiko sindrom metabolisme," kata Marion Flechtner-Mors, Ph.D. salah satu pelaku penelitian ini dan ketua Kelompok Riset Obesitas di Universitas Ulm.
Dia juga menemukan
bahwa lebih banyak obyek penelitian memperlihatkan peningkatan ketahanan terhadap faktor resiko ini saat asupan protein dalam pola makan mereka ditingkatkan.
Penelitian lain dilakukan juga di Amerika terhadap 19 responden yang mengalami kelebihan berat badan. University of  Washington yang memimpin penelitian tersebut, memberikan menu makanan yang tinggi protein. Hasilnya luar biasa.  Ketika kadar protein dalam makanan dinaikkan menjadi 30% hanya dalam waktu 2 minggu, konsumsi kalorinya merosot tajam. Setelah diselidiki, makanan dengan protein tinggi ternyata menekan nafsu makan.
Penelitian ini dipertegas oleh apa yang dilakukan University of Illinois terhadap 24 perempuan yang mengkonsumsi 107 gram protein setiap harinya. Diketahui, leucine yang merupakan salah satu bentuk protein asam amino, mengecilkan otot karena timbunan lemak yang berkurang.
Shake Protein
Shake Protein
Terkait dengan hasil penelitian diatas, nampaknya asupan protein bagi tubuh baik untuk diet. Asam amino yang terdapat dalam protein, membantu kita mengurangi bobot otot dan itu artinya menyusutkan berat badan.
Dalam hal ini, cara diet sehat dengan protein hanya dengan 2 kali Shake Mix sebagai pelengkap gizi harian anda dan 1 kali tetap boleh makan sesuai selera anda. Sederhana khan?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara diet sehat yang tanpa obat, tanpa suntikan, tanpa efek samping dan aman untuk segala umur ini, kunjungi website www.caradiet.com adalah jawaban untuk mengatasi pola makan yg sehat dan sederhana dan terkontrol.

10 tips yang bermanfaat untuk mendukung diet dengan protein:

1. Pertama-tama kenali tubuh sendiri.
Berhentilah membandingkan dengan tubuh teman-teman Anda. Saat Anda mengenal cara kerja tubuh sendiri, maka akan lebih mudah untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya.
2. Makan secara teratur dengan menu dan porsi yang cukup.
Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
3. Lebih banyak konsumsi buah dan sayur
Orang langsing rata-rata makan lebih dari satu sajian buah dan makan lebih banyak serat dan kurang lemak dibanding orang gemuk. Itu hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Dietetic Association tahun 2006.
4. Jangan lupakan Sarapan
Mulailah hari dengan menu dan porsi sarapan yang cukup. Ini akan membantu mengurangi asupan kalori di sepanjang sisa hari.
5. Perbanyak Minum air putih
Cukupi kebutuhan air putih anda minimal 2 liter perhari
6. Berolahragalah
Jadikan itu sebagai kegiatan yang tidak bisa dikompromikan lagi. Aerobik dengan musik kesukaan bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Ajak keluarga untuk ikut bergerak. Awalnya mungkin agak aneh mendengarnya. Tapi begitu Anda mulai, bisa-bisa Anda lupa berhenti.
7. Bebas Gula
Cobalah 2 minggu tanpa gula. Rasanya luar biasa mengetahui nafsu makan Anda yang biasanya tak bisa dipendam berangsur-angsur menghilang.
8. Jangan melakukan tindakan ekstrim
Tindakan ekstrim maksudnya seperti sama sekali tak makan demi kurus dalam waktu cepat. Yang terbaik adalah makan dalam porsi sedikit, yang mencakup tiga nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan dua camilan tiap hari untuk metabolisme yang lebih efisien.
9. Gosok gigi segera
Setelah makan malam segera gosok gigi untuk mengingatkan diri Anda bahwa waktu makan sudah habis.
10. Jangan sekali-kali melampiaskan perasaan ke makanan
Kebiasaan yang sangat tidak baik bila kita makan berlebih disaat-saat perasaan kita sedang buruk ataupun terlalu gembira.Pada umumnya orang yg terlalu terbawa emosi sesaat agak susah mengontrol pola makannya.


Dari  http://erabaru.net/etalase/16528-fungsi-protein-dalam-penurunan-berat-badan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut